Selamat datang di website kami

Ikatan Dai Indonesia (IKADI) adalah ormas islam yang bergerang dalam bidang dakwah, pendidikan dan sosial. Bidang layanan Ikadi meliputi dakwah, pendidikan dan sosial.

Terbaru dari Ikadi

Postingan terbaru di sini
  • Fully Responsive

    • Lorem ipsum dolor sit amet, test link adipiscing elit. Nullam dignissim convallis est lone part
  • Friendly Support

    • Lorem ipsum dolor sit amet, test link adipiscing elit. Nullam dignissim convallis est lone part
  • Maximum Results

    • Lorem ipsum dolor sit amet, test link adipiscing elit. Nullam dignissim convallis est lone part
  • Super image

    • Lorem ipsum dolor sit amet, test link adipiscing elit. Nullam dignissim convallis est lone part Read More

IKADI Gelar Kajian Bulanan

Disampaikan Oleh Ust Abdul Hanan sebagai ketua IKADI Purwakarta, bahwa IKADI hadir dengan tujuan menebarkan Islam rahmatan lil’alamin sebagaimana dulu Rasulullah SAW berdakwah. Taklim-taklim yang kami lakukan rutin setiap bulan adalah dalam rangka menebarkan Islam rahmatan lil’alamin, demikian ust Abdul Hanan menyampaikan dalam sambutannya.

Taklim yang dilakukan di masjid Syaikh Abdul Qodir Muhammad Alghozali Perum Griya Ciwangi ini merupakan yang keempat kalinya dan akan dilakukan terus secara rutin bergiliran di masjid-masjid yang lain. Taklim ini dihadiri oleh ratusan warga yang sangat antusias menyimak nasehat-nasehat yang disampaikan oleh penceramah.
Share:

Da'i Perlu Diberi Motivasi

JAKARTA -- Para da'i menghadapi tantangan cukup berat di tengah permasalahan lingkungan yang kompleks. Dalam melakukan kegiatan berdakwah, para da'i dituntut agar bisa diterima masyarakat.

Ketua Ikatan Dai Indonesia (IKADI), KH Ahmad Satori Ismail mengatakan, yang perlu dilakukan terlebih dahulu yaitu memberikan motivasi kepada para da'i. Mereka perlu diberikan semangat supaya mau menyelamatkan umat dan bangsa.

"Menyelamatkan rakyat dari kemaksiatan, hal yang kurang bermanfaat, dari aktifitas yang menghabiskan waktu. Itu perlu disadarkan sebagai motivasi," ujar Satori kepada Republika, Sabtu (20/8).

Sebab, Satori menilai, penyakit saat ini adalah hura-hura. Termasuk tenggelam dalam kemaksiatan dan hal yang tidak bermanfaat. Kemudian, da'i juga perlu diberikan motivasi agar mau menjadi pemersatu umat. Sehingga kelompok yang ada di Indonesia bisa dipersatukan.

Pasalnya, kata Satori, perpecahan merupakan tantangan nyata yang ada dimasyarakat akibat karena sentimen kelompok. Termasuk para da'i perlu didorong menjadi motivator ekonomi. Banyak umat yang mudah dibeli karena ekonominya yang tidak kuat. Hal seperti ini dinilai oleh Satori sangat membahayakan.

"Membunuh kefakiran harus diutamakan daripada kekufuran. Kita disuruh merasa cukup oleh Allah," kata Satori. Menurut Satori, yang memiliki peran penting untuk memotivasi para da'i yaitu ormas. Apalagi para ormas memiliki jangkauan sampai ke daerah.



sumber: republika.co.id
Share:

Khutbah Jum'at - Menjaga Keistiqamahan Kita Jumat, 12 Agustus 2016 Admin |

Sungguh kita adalah orang-orang yang semestinya selalu khawatir dengan keimanan kita sendiri. Sebab, kita tidak bisa menjamin iman kita. Ada orang yang semula tekun beribadah tapi di akhir hidupnya masjid pun tak lagi ia singgahi. Ada yang semula terlihat sangat alim, tiba-tiba di akhir hidupnya ia berubah lalim. Ada yang semula rajin bersedekah, tiba-tiba ia berubah amat serakah. Ada yang dahulunya menutup aurat, lalu mendadak ia tanpa sungkan mengumbar auratnya dengan penuh kebanggaan. Sungguh, kita tak kuasa menjamin iman kita sendiri. Oleh karena itu, kitalah yang paling berhajat terhadap keistiqamahan iman dan amal kita.



Bersebab kita tidak kuasa menjamin iman itulah, maka kita selalu memohon kepada Allah ta’ala agar selalu dianugerahi keistiqamahan.
Share:

Islam adalah Agama Privat dan Publik

Paham konvensional sekolompok umat Islam, bahwa Islam adalah agama privat, tidak ada urusannya dengan masalah publik, negara dan kehidupan sosial lainnya. Islam menurut kelompok ini adalah mekanisme hubungan antara seseorang dengan tuhan, bukan agama yang mengatur mekanisme hubungan manusia dengan publik, negara dan dunia. Agama adalah masalah hubungan bathin manusia dengan sang pencipta bukan hubungan fisik dan manajerial manusia dengan kehidupan politik, ekonomi, pendidikan, hukum dan lainnya.

Agama menurut mereka hanya berada di Masjid-masjid, majelis taklim atau pesantren, bukan di dunia bisnis, parlemen, istana dan digedung-gedung konstitusi dan sebagainya.

Paradigma inilah yang dicoba disosialisasikan keseluruh memori dan logika manusia di dunia, bila cara berpikir umat Islam berbeda dengan paradigma ini, maka dapat dinilai sebagai paham fundamentalis, radikal dan teroris yang telah keluar dari ajaran dan ruh keislaman yang benar.

Apakah paradigma ini benar?..paradigma keislaman seperti ini adalah paradigma parsial (juz'iy) yang tidak dikenal dalam Islam dari zaman nabi Muhammad sampai abad ke 19 Masehi. Paradigma ini muncul bersamaan dengan munculnya paham materialisme, pragmatisme dan borjuisme di barat akibat kegagalan rezim gereja di abad pertengahan. Akibat kegagalan gereja pada abad kegelapan ini, melahirkan kritik dan bahkan gerakan anti agama dan pengaruhnya dalam kehidupan publik, negara dan kehidupan sosial lainnya. Agama tidak boleh digiring keranah publik dan negara, agama adalah masalah privat antara hamba dan tuhan.

Kelompok ini tidak memahami karakteristik Islam, Islam tidak sama dengan agama kristen dan agama lainnya, Islam bukan agama parsial yang memasung akal dan logika berfikir manusia, Islam adalah agama yang mengakomodir "wahyu" yang bersumber dari tuhan/rasul dan "akal" yang dimiliki manusia. Islam adalah agama universal dan integral yang mengatur kehidupan manusia secara privat dan publik. Islam tidak mengenal pemisahan dan dikotomi antara kehidupan dunia dan akhirat, bahkan sukses di dunia adalah barometer sukses di akhirat. Bahwa tuhan yang disembah adalah tuhan dilangit, di bumi dan di akhirat.

Firman Allah:

(وَهُوَ الَّذِي فِي السَّمَاءِ إِلَٰهٌ وَفِي الْأَرْضِ إِلَٰهٌ ۚ وَهُوَ الْحَكِيمُ الْعَلِيمُ)

"Dan Dia (Allah) adalah di langit sebagai tuhan dan di bumi sebagai tuhan dan Dia adalah Maha bijaksana dan Maha mengetahui"(QS. Az-Zukhruf: 84)

Islam adalah agama sempurna dan lengkap bukan agama yang kurang dan temporal. Allah berfirman:

ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ

"Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Aku sempurnakan untuk kalian nikmatKu dan Aku telah ridhoi Islam menjadi agama kalian" (QS. Al-Ma'idah 3).

Islam adalah agama komprehensif dan paripurna bukan agama yang parsial dan lokal, tidak ada yang dilupakan dalam Islam dari semua dimensi hidup manusia Allah berfirman:

(وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا طَائِرٍ يَطِيرُ بِجَنَاحَيْهِ إِلَّا أُمَمٌ أَمْثَالُكُمْ ۚ مَا فَرَّطْنَا فِي الْكِتَابِ مِنْ شَيْءٍ ۚ ثُمَّ إِلَىٰ رَبِّهِمْ يُحْشَرُونَ)

"Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan (tinggalkan) sesuatupun dalam Al-Kitab, kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan" (QS. Al-An'am: 3)

Islam adalah agama rabbaniy, yang meyakini bahwa semua ranah kehidupan muslim harus berorientasi Allah swt, dari kegiatan masuk WC sampai masalah negara diatur dalam Islam, karenanya semua aktifitas sehari-hari manusia kecil maupun besar selalu dimuali dengan do'a kepada Allah swt, bahkan setiap detik hidup muslim adalah untuk Allah dan berorientasi Allah swt.

(قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)

"Katakan hai Muhammad sesuangguhnya shalatku, hajiku dan seluruh hidup dan matiku adalah untuk Allah"(QS. Al-An'am: 162)

Oleh karena itu Islam adalah agama seluruh dunia bahkan seluruh alam, bukan agama kelompok, ras dan bangsa tertentu, tapi Islam adalah agama seluruh dunia dan seluruh dimensi kehidupannya, agama universal dan seluruh kebutuhan manusia.

Wallahu a'lam.

Depok, 7/2/17

Khairan Arif.
Share:

Popular Posts

Label

Postingan Populer

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.